Benarlah Ahmad Thomson ketika di dalam bukunya yang berjudul "Dajjal – The AntiChrist" mengatakan bahwa dunia yang sedang kita jalani dewasa ini – terutama sejak satu abad yang lalu – telah menjadi sebuah Sistem Dajjal.
Peradaban dunia sejak raibnya sistem Islam yang bernama Khilafah Islamiyyah telah perlahan namun pasti mengarah dan membentuk diri menjadi sebuah peradaban yang sarat dengan Dajjalic Values. Kian hari kian nyata bahwa nilai-nilai Ilahi yang suci dan mulia secara sistematis mengalami marginalisasi alias penghapusan.
Sedemikian hegemoniknya sistem Dajjal sehingga menurut Ahmad Thomson bilamana dalam waktu dekat si oknum Dajjal muncul ke tengah umat manusia, maka ia akan segera dinobatkan menjadi pemimpin sistem tersebut. Sebab sistem yang dibangun dengan sebutan Novus Ordo Seclorum (the New World Order) ini sangat compatible dengan karakteristik oknum Dajjal. Berbagai lini kehidupan telah dirancang dan dibentuk agar cocok dengan the arrival of the AntiChrist (kedatangan Dajjal). Segenap lini kehidupan manusia yang mencakup ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, pertahanan-keamanan, pendidikan dan hukum dijauhkan dari dienullah alias nilai-nilai Islam. Bahkan aspek entertainment-pun diarahkan untuk menyambut kedatangan Dajjal.
Oleh karenanya saudaraku, waspadailah berbagai film yang dewasa ini menjadi primadona bentuk hiburan di abad modern. Salah satunya ialah film box office yang dewasa ini sedang menyedot perhatian sebagian besar penduduk planet bumi, yaitu film berjudul 2012. Apa sesunnguhnya masalah film ini?
Pertama, film ini ingin mengkondisikan umat manusia untuk meyakini bahwa the end of time atao apocalypse ata – katakanlah – hari Kiamat bakal terjadi pada tanggal tertentu yang sudah bisa diprediksi, yaitu tanggal 21 Desember tahun 2012. Ini merupakan suatu ramalan yang sangat berbahaya dari sudut pandang aqidah Islam. Mengapa? Karena Islam mengajarkan setiap kita untuk menyadari bahwa hanya Allah saja yang tahu kapan persisnya hari Kiamat bakal terjadi. Bahkan Nabi Muhammad SAW juga tidak tahu kapan persisnya hari Kiamat.
"Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat : "Bilakah terjadinya?" Katakanlah : "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat ini adalah pada sisi Tuhanku ; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia…(QS Al-A'raaf ayat 187)
Satu-satunya isyarat soal jadwal hari Kiamat dari Rasulullah Saw hanyalah bahwa ia bakal terjadi pada hari Jumat. Namun Jumat tanggal, bulan dan tahun berapa? Wallahu a'lam. Hanya Allah Yang Maha Tahu. Rasulullah SAW bersabda : "Dan tidak akan terjadi hari Kiamat kecuali pada hari Jumat."(HR Muslim)
Maka barangsiapa yang sesudah maupun sebelum sebelum menonton film ini meyakini bahwa hari Kiamat pasti bakal terjadi pada tanggal 21 Desember tahun 2012, berarti ia telah mempertaruhkan eksistansi aqidahnya. Sebab seorang muslim senantiasa meyakini bahwa hanya Allah Yang Maha Tahu perkara nyata maupun ghaib. Jika ada fihak selain Allah yang layak memberi tahu kita soal perkara ghaib seperti jadwal Kiamat, maka itu sepatutnya adalah Nabi Muhammad SAW utusan Allah yang seringkali memang diberitahu Allah rahasia-rahasia perkara ghaib. Namun dalam hal ini kita tidak mendapati satu hadits pun yang menjelaskan tanggal, bulan dan tahun kejadian hari Kiamat. Sikap mempercayai adanya fihak selain Allah yang mengetahui perkara ghaib bisa mengantarkan seseorang terjatuh kepada dosa syirik…! Sebab ia rela mengalihkan kepercayaannya dalam perkara ghaib kepada fihak selain Allah.
Kedua, film 2012 ini ternyata berakhir dengan masih adanya segelintir manusia yang dapat survive atau bertahan hidup sesudah dahsyatnya peristiwa hari Kiamat. Padahal dalam keimanan Islam, kita diajarkan bahwa pada saat Malaikat Israfil meniup sangkakala pertama kali sebagai tanda Kiamat berlangsung, maka segenap makhluk bernyawa akan dimatikan Allah. Bukti bahwa semua dimatikan ialah bahwa kemudian malaikat Israfil akan meniup sangkakala kedua kalinya sebagai pertanda berlangsungnya hari Berbangkit, yaitu hari dimana kembalinya roh-roh ke jasadnya masing-masing untuk hidup kembali.
Artinya, kita dapat menyimpulkan bahwa ide di balik film ini sungguh mengerikan, karena ia ingin mengajak penonton mengingkari adanya Kiamat dalam pengertian aqidah Islam. Islam mengajarkan bahwa hari Kiamat merupakan hari penghancuran total alam semesta atas kehendak Pencipta Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Hari Kiamat merupakan berakhirnya kehidupan fana dunia untuk selanjutnya akan hadir kehidupan abadi akhirat yang sangat berbeda dengan dunia fana ini.
Sedangkan Kiamat menurut produser film ini hanyalah sebuah proses evolusi perjalanan kehidupan manusia di dunia. Sehingga setelah berlangsungnya apocalypse masih ada segelintir manusia yang sanggup terus hidup melewati dahsyatnya hari kehancuran tersebut. Lalu tentunya akan ada sejenis kehidupan dan peradaban baru yang muncul di muka bumi. Selanjutnya, siapakah yang bakal memimpin dan berkuasa di dunia sesudah 2012?
Ketiga, jika kita buka situs www.whowillsurvive2012.com yang merupakan 2012 – Official Movie Site, maka bila Anda klik kotak berjudul "The Experience", maka Anda akan temukan salah satu kotak pilihan lagi dengan judul Vote For The Leader of the Post 2012 World (Pilihlah Pemimpin Dunia Paska 2012). Apakah gerangan maksudnya?
Saudaraku, sungguh saya khawatir bahwa gagasan mendasar di balik film ini ialah keinginan produsernya untuk secara implicit mempromosikan kehadiran Sang Penyelamat Dunia Palsu yaitu Dajjal. Lalu Dajjal akan digambarkan sebagai Pemimpin dan Pelindung para survivors (orang-orang yang berhasil selamat melewati bencana 2012). Sunnguh, mereka benar-benar berharap bahwa umat manusia akan memandang Dajjal sebagai figure pemilik surga dan neraka, alias dialah Tuhan. Barangsiapa mematuhinya dan merasa butuh kepadanya bakal diberikan surga kepadanya, Dan barangsiapa yang mengingkarinya dan merasa tidak butuh kepadanya bakal dimasukkan ke dalam neraka Dajjal. Sehingga Rasulullah SAW bersabda : "Dan sesungguhnya di antara fitnah Dajjal memiliki surga dan neraka. Maka nerakanya adalah surga (Allah) dan surganya adalah neraka (Allah)." (HR Ibnu Majah). Wallahualam.
Ref : Tulisan Ust. Ihsan Tanjung di www.eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar