Download Mp3, Trik dan Aneka Artikel

Minggu, 01 November 2009

Pakai 'Hate' Jangan Cuma Hape

Handphone merupakan sarana yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan dan keburukan. Tergantung pemakainya sendiri.

                                                                                      

Di tangan orang-orang yang beriman dan bertakwa peralatan tersebut akan bermanfaat untuk mendukung aktivitas ketakwaannya. Misalnya digunakan untuk menjalin silaturahim, atau digunakan untuk berkomunikasi saat berdakwah di jalan Allah SWT, mengajak saudara muslimnya untuk menjalankan ketaatan.

 

Namun sebaliknya, bila alat tersebut jatuh ke tangan orang-orang yang suka bermaksiat, maka akan digunakan untuk mendukung hal-hal yang berbau maksiat dan dosa. Contohnya digunakan untuk ber-sms atau ber-mms "mesra" dengan orang yang bukan haknya. Atau HP (dapat dibaca : hape) digunakan untuk menipu orang lain dengan janji uang tunai atau barang mewah dengan syarat menyebutkan nomer rekening. Dalam kondisi seperti ini, tentu sebuah alat hanya akan mendukung bertambahnya dosa-dosa. Naudzubillah min dzalik.

 

Dalam menggunakan hape untuk ketakwaan mungkin seperti halnya pasangan muda ini, yang tengah memulai membangun kehidupan rumah tangga dengan semangat dakwah. Sang suami selalu mamanfaatkan hape, selain untuk sarana komunikasi, juga dimanfaatkan untuk alarm, sebagai sarana membangunkan sholat tahajud. Maklum, akhir-akhir ini agenda qiyamul-lail sering terlewat. Sang suami juga tidak bisa mengandalkan istri untuk membangunkannya. "Beberapa pekan terakhir ini, tahajudku sering terlewat. Karena itu, aku coba memanfaatkan alarm hape," jelas sang suami sembari mengevaluasi diri dengan sang istri.

 

Karena itu, setiap menjelang tidur sang suami tak lupa pencat-pencet tombol hape untuk menyeting waktu bangun tahajud. "03.00am," begitu tulis sang suami, sambil memastikan fungsi alarm sudah diaktifkan.

 

Hari-haripun berlalu, setiap bunyi khas alarm hape bersuara memecah keheningan malam, memaksa sang suami untuk bangkit dari alam tidur. Tapi apa yang terjadi, ia tak beranjak bangun menuju tempat wudhu dan mendirikan sholat sunah yang sangat disukai orang-orang sholeh ini. Sang suami malah memencet tombol "off" untuk memastikan alarm hape mati. Setelah itu, ia melanjutkan kembali merangkai mimpi yang sempat terhenti.

 

Kejadian ini terus berulang, kemudian menjadi seremoni rangkaian tidur : menghidupkan alarm hape, dengan harapan bisa bangun di sepertiga malam, setelah alarm hape 'berteriak' pertanda waktu tahajud, seketika itu pula alarm dibungkam. Sepertinya lagu almarhum mbah Surip "bangun lagi……tidur lagi".

 

Tentu kebiasaan kurang baik ini menjadi sorotan khusus sang istri, yang menghendaki sang suami menjadi tauladan keluarga. "Saya udah berusaha untuk tahajud, Say….tapi kebablasan terus," kata sang suami menjelaskan.

 

Mendengar 'pembelaan' suami, sang istri hanya bersungut-sungut,"Makanya Bang, kalau mau sholat tahajud, niatnya ditaruh di hate (mungkin maksudnya : hati) jangan di hape."

 

Sementara sang suami hanya nyengir kuda di samping istri yang tak lelah memgingatkannya.

 

Artikel Sucipto

di eramuslim.com

.::Artikel Menarik Lainnya::.

0 komentar:

Posting Komentar