Setidaknya demikian saya melihat. Kaum khowarij memiliki ciri sudut pandang terhadap orang kafir dan kekafiran sangat dominan. Takfir atau menuduhkan kekafiran kepada orang lain yang menurut mereka melakukan kesalahan tertentu terhadap Islam adalah ciri utama kaum khowarij. Termasuk dalam hal tersebut adalah menuduhkan kesesatan, kebid'ahan dan sebagainya; demikian setidaknya ciri dominan kaum khowarij.
Menilik sejarah, kaum khowarij adalah pelaku pembunuhan terhadap kholifah Utsman bin Affan (RA) karena ketidak cocokan perilaku kepemimpinan sang kholifah di mata mereka, maka darah adalah jawabannya.
Lalu munculah kepengecutan mereka ketika keluarga kholifah, Muawiyyah (RA), menuntut kematian sang kholifah. Para pengecut khowarij ini lari lintang pukang bersembunyi di pasukan Ali (RA). Lalu terjadilah fitnah itu. Pertumpahan darah antar kaum muslimin.
Karena syubhat dalam dada mereka tentang makna kafir dan kekafiranlah maka hati dan mata mereka tertutup, sehingga kafir dan kekafiran harus di sikapi dengan pertumpahan darah!
Kaum khowarij melebihkan ghiroh mereka di atas syariat, dada mereka hanya bergemuruh semangat membara tanpa ilmu dan pemahaman, sementara itu mereka juga menolak nasihat para ulama dan merendahkan mereka, persis seperti ucapan Usamah bin Laden terhadap Syaikh bin Baz.
Para penerus pemikiran khowarij di Indonesia pun tidak jauh berbeda. Setelah dengan pengecut menebar bom dengan dalih memberantas kekafiran dan salibis di bumi Indonesia, mereka pun lari ketakutan ketika aparat memburu, dan seperti pendahulunya, mereka menyusup di masyarakat ahlussunnah.
Masyarakat ahlussunnah adalah masyarakat dari kaum muslimin yang berusaha menegakkan sendi-sendi dan nilai-nilai Islam berdasar sumber hukum al qur'an, hadits, fatwa para shahabat nabi, mereka merujuk kepada para ulama, mereka juga taat kepada kepemerintahan islam di Indonesia, sebab salah satu i'tiqod ahlussunnah terhadap kebaradaan pemimpin adalah TAAT sekalipun pemimpin itu mendzalimi hingga merampas tanah dan nyawa mereka. Apalagi Indonesia bukan negara dengan pemimpin muslim yang dzalim, sehingga kewajiban taat terhadap umara' menjadi mutlak.
Masyarakat ahlussunnah Indonesia sangat terbuka sebab mereka mengemban misi ukhuwah. Inilah celah bagi para penyusup dari kalangan khowarij untuk berusaha menebar syubhat-syubhat mereka sekaligus tempat berlindung mereka dari kejaran aparat, predator mereka.
Maka tidak heran jika beberapa kalangan menuduh masyarakat wahabi (julukan lain bagi Ahlussunnah, merujuk kepada Syaikh Abdul wahab, seorang tokoh pembaharu dari Arab Saudi, julukan ini diberikan karena sebagian besar Ahlussunnah menggunakan kitab karangan Syaikh Abdul Wahhab ini) memberi perlindungan dan memberi penghidupan serta menjadi humus bagi pergerakan teroris di Indonesia.
Sungguh tuduhan tersebut tidak masuk akal sama sekali. Inilah kerancuan! Kerancuan karena ahlussunnah atau wahabi atau salafy bukanlah khowarij, meski jika suatu saat nanti akan ada teroris mengatas-namakan Wahabi atau salafy!
Terorisme tidak ditolerir dalam pemahaman ahlussunnah! Membunuh orang kafir yang berada dalam perlindungan dan perjanjian damai pemerintahan Islam adalah haram! Apalagi mengarahkan serangan bom terhadap presiden! Hanya khowarij yang terbukti dalam sejarah yang membunuh pemimpin mereka sendiri, seperti yahudi yang membunuhi pemimpin-pemimpin mereka meski para pemimpin mereka adalah nabi mereka.
Nisbat dan penyebutan Wahabi terhadap masyaraat ahlussunnah Indonesia jika ditelusuri hanya akan mendapati penyandaran pemikiran dan ideologi terhadap kitab-kitab yang ditulis oleh syaik Abdul WAha (rahimahullah) bukan terhadap sejarah politik di balik keluarga kerajaan As Sa'ud. Sejarah selalu tercoreng dengan penambahan dan pembelokan, namun buku atau kitab-kitab yang ditulis oleh syaikh Abdul Wahab jauh dari cerita sejarah dan politik.
Sangat aneh jika pemahaman wahabi dituduh sebagai pemahaman yang memberikan humus terhadap gerakan terorisme, padahal sangat mafhum bahwa Arab Saudi telah meng-counter pemikiran tersebut dan mengusir Usamah bin Laden dari bumi Haromain.
Inilah saatnya bagi para da'i untuk menjelaskan apa itu KHAWARIJ, sejarah dan perkembangannya terutama di masa kini, neo-khowarij! Banyak masyarakat bahkan tokoh masyarakat yang belum mengetahui akan hal ini.
Pemikiran khawarij bisa berada di organisasi manapun, pemikiran khowarij tidak bisa diidentikan dengan penampilan mereka, bisa saja mirip orang kebanyakan, bisa saja berada di tengah golongan ormas atau partai.
Langganan Email dari http://masbadar.wordpress.com
Menilik sejarah, kaum khowarij adalah pelaku pembunuhan terhadap kholifah Utsman bin Affan (RA) karena ketidak cocokan perilaku kepemimpinan sang kholifah di mata mereka, maka darah adalah jawabannya.
Lalu munculah kepengecutan mereka ketika keluarga kholifah, Muawiyyah (RA), menuntut kematian sang kholifah. Para pengecut khowarij ini lari lintang pukang bersembunyi di pasukan Ali (RA). Lalu terjadilah fitnah itu. Pertumpahan darah antar kaum muslimin.
Karena syubhat dalam dada mereka tentang makna kafir dan kekafiranlah maka hati dan mata mereka tertutup, sehingga kafir dan kekafiran harus di sikapi dengan pertumpahan darah!
Kaum khowarij melebihkan ghiroh mereka di atas syariat, dada mereka hanya bergemuruh semangat membara tanpa ilmu dan pemahaman, sementara itu mereka juga menolak nasihat para ulama dan merendahkan mereka, persis seperti ucapan Usamah bin Laden terhadap Syaikh bin Baz.
Para penerus pemikiran khowarij di Indonesia pun tidak jauh berbeda. Setelah dengan pengecut menebar bom dengan dalih memberantas kekafiran dan salibis di bumi Indonesia, mereka pun lari ketakutan ketika aparat memburu, dan seperti pendahulunya, mereka menyusup di masyarakat ahlussunnah.
Masyarakat ahlussunnah adalah masyarakat dari kaum muslimin yang berusaha menegakkan sendi-sendi dan nilai-nilai Islam berdasar sumber hukum al qur'an, hadits, fatwa para shahabat nabi, mereka merujuk kepada para ulama, mereka juga taat kepada kepemerintahan islam di Indonesia, sebab salah satu i'tiqod ahlussunnah terhadap kebaradaan pemimpin adalah TAAT sekalipun pemimpin itu mendzalimi hingga merampas tanah dan nyawa mereka. Apalagi Indonesia bukan negara dengan pemimpin muslim yang dzalim, sehingga kewajiban taat terhadap umara' menjadi mutlak.
Masyarakat ahlussunnah Indonesia sangat terbuka sebab mereka mengemban misi ukhuwah. Inilah celah bagi para penyusup dari kalangan khowarij untuk berusaha menebar syubhat-syubhat mereka sekaligus tempat berlindung mereka dari kejaran aparat, predator mereka.
Maka tidak heran jika beberapa kalangan menuduh masyarakat wahabi (julukan lain bagi Ahlussunnah, merujuk kepada Syaikh Abdul wahab, seorang tokoh pembaharu dari Arab Saudi, julukan ini diberikan karena sebagian besar Ahlussunnah menggunakan kitab karangan Syaikh Abdul Wahhab ini) memberi perlindungan dan memberi penghidupan serta menjadi humus bagi pergerakan teroris di Indonesia.
Sungguh tuduhan tersebut tidak masuk akal sama sekali. Inilah kerancuan! Kerancuan karena ahlussunnah atau wahabi atau salafy bukanlah khowarij, meski jika suatu saat nanti akan ada teroris mengatas-namakan Wahabi atau salafy!
Terorisme tidak ditolerir dalam pemahaman ahlussunnah! Membunuh orang kafir yang berada dalam perlindungan dan perjanjian damai pemerintahan Islam adalah haram! Apalagi mengarahkan serangan bom terhadap presiden! Hanya khowarij yang terbukti dalam sejarah yang membunuh pemimpin mereka sendiri, seperti yahudi yang membunuhi pemimpin-pemimpin mereka meski para pemimpin mereka adalah nabi mereka.
Nisbat dan penyebutan Wahabi terhadap masyaraat ahlussunnah Indonesia jika ditelusuri hanya akan mendapati penyandaran pemikiran dan ideologi terhadap kitab-kitab yang ditulis oleh syaik Abdul WAha (rahimahullah) bukan terhadap sejarah politik di balik keluarga kerajaan As Sa'ud. Sejarah selalu tercoreng dengan penambahan dan pembelokan, namun buku atau kitab-kitab yang ditulis oleh syaikh Abdul Wahab jauh dari cerita sejarah dan politik.
Sangat aneh jika pemahaman wahabi dituduh sebagai pemahaman yang memberikan humus terhadap gerakan terorisme, padahal sangat mafhum bahwa Arab Saudi telah meng-counter pemikiran tersebut dan mengusir Usamah bin Laden dari bumi Haromain.
Inilah saatnya bagi para da'i untuk menjelaskan apa itu KHAWARIJ, sejarah dan perkembangannya terutama di masa kini, neo-khowarij! Banyak masyarakat bahkan tokoh masyarakat yang belum mengetahui akan hal ini.
Pemikiran khawarij bisa berada di organisasi manapun, pemikiran khowarij tidak bisa diidentikan dengan penampilan mereka, bisa saja mirip orang kebanyakan, bisa saja berada di tengah golongan ormas atau partai.
Langganan Email dari http://masbadar.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar