Bangsa indonesia dan khususnya kaum jawa boleh berbangga karena pengakuan dari UNESCO ini. Para seniman, pengrajin dan pedagang batik tentunya lebih berbangga dan sepatutnya berbesar harapan karena batik bisa jadi akan menjadi corak busana dunia. Khasanah budaya perbusanaan jagad ini tentunya semakin tambah kaya, sehingga bunga rampai busana dunia semakin ber ragam dan pilihan seni berpakaian pun semakin banyak. Peluang untuk memperelok diri menjadi lebih besar, kesempatan menarik hati pun semakin lapang.
Dalam khasanah Islam cara berbusana bukanlah suatu bagian dari budaya, dan bukan pula ditujukan sebagai cara mempercantik diri serta bukan pula sebagai cabang dari suatu kesenian. Berbusana adalah bagian dari syar'ie dan adab ketentuan beragama. Berbusana selain sebagai pelindung badan berfungsi sebagai penyelamat umat manusia dari tipu daya syaithan yang senang menggunakan aurat sebagai senjata untuk menyesatkan.
Berkaitan dengan prestasi yang diraih kain batik saat ini bisa saja bangsa indonesia yang muslim juga ikut berbangga, namun pertanyaannya apakah rasa bangga tersebut harus kita biarkan di dalam hati ataukah sebaliknya harus kita kita tukarkan dengan memikirkan nasib busana yang sesuai dengan kaidah Islam yang mestinya lebih layak kita masyarakatkan.
Hingga kini pada kenyataannya kaum musliminpun baik yang laki laki maupun perempuan belum sepenuh hati menerima model dan corak busana muslim. Untuk pertimbangan keindahan masih banyak yang mencampur aduk kannya dengan model kontemporer, sehingga rasa rasanya hal ini yang perlu diprioritaskan promosinya
0 komentar:
Posting Komentar